Sabtu, 20 September 2014

NEWS

TEKNOLOGI SATELIT INDONESIA TERNYATA SUDAH CANGGIH 

Bagi Indonesia, pemanfaatan teknologi satelit (antariksa) sangat penting untuk pembangunan. ini dikarenakan posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dan merupakan negara kepulauan. Demikian diungkapkan Kepala Pusat Teknologi Elektronika Dirgantara Lapan, Drs.Toto Marnanto Kadri saat menerima kunjungan tim satelit Indosat di Lapan Rancabungur, Bogor, Kamis (3/6).
Lanjutnya, saat ini, perkembangan teknologi satelit semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan perubahan desain satelit yang sebelumnya berukuran besar menjadi berukuran kecil, namun dari sisi teknologi tidak kalah canggih. Satelit ini biasa dikenal dengan sebutan satelit mikro.

”Pengembangan satelit mikro lebih efisien. Biaya lebih murah dan peluncurannya bisa dilakukan dengan cara dibonceng (piggy-back),” ungkapnya kepada delapan orang dari tim Indosat. Kunjungan ini pun dihadiri Kabid Teknologi Mekatronika Dirgantara, Robertus Heru Triharjanto, M.Sc., Kabid Teknologi Muatan Dirgantara, Drs. Abdul Rachman, MT., Kabid Teknologi Ruas Bumi Dirgantara, Chusnul Tri Judianto, ST., dan para peneliti Lapan.

Sejak akhir tahun 90-an, banyak negara yang mengembangkan satelit mikro. Jerman merupakan salah satu negara maju yang bekerjasama dengan Lapan dalam pengembangan satelit mikro. Kerjasama tersebut merupakan transfer teknologi untuk pengembangan kemampuan sumber daya manusia di bidang teknologi satelit.

Setelah sukses meluncurkan satelit Lapan-TubSat pada tahun 2007 lalu, sekarang Lapan sedang mengembangkan satelit kembar yakni Saletit Lapan-A2 dan Satelit Lapan-A3. Rencananya, satelit ini akan diluncurkan pada tahun 2011. Untuk pertama kalinya, Lapan membuat dan merakit sendiri satelit di dalam negeri. Satelit kembar ini akan membawa misi untuk pemantauan bencana alam, tata ruang, sumber daya alam, pengamatan bumi, dan sebagainya.

Selain itu, Lapan juga telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam hal pembuatan satelit untuk ketahanan pangan yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2014 nanti.

Berbagai lembaga baik swasta, pemerintah, maupun lembaga swadaya masyarakat telah melakukan kerjasama dalam pemanfaatan teknologi satelit dengan Lapan.

Dalam kunjungannya, tim satelit Indosat juga melakukan peninjauan ke laboratorium pembuatan satelit. Mereka menyampaikan kesan bahwa kemampuan Lapan dalam pengembangan teknologi satelit sudah maju. Dan mereka berharap, pada kesempatan lain, Lapan bersama Indosat dapat selalu berinteraksi secara berkesinambungan.  (www.Rizkyfuture.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar