BURUNG CENDRAWASIH
Burung cendrawasih banyak tersebar diindonesia timur, terutama papua, telaten, pulau aru dan beberapa pulau kecil disekitarnya.
WWF papua pada tahun 1980 menyebutkan bahwa ada 48 species cendrawasih didaerah itu, namun karena perambahan dan konversi hutan jumlahnya menyusut. Spesies yang terkenal antara lain : Paradisea apoda, Paradisea minor, Cicinnurus regius, dan Seleucisis melanoleuca.
Bulu yang indah terdapat pada cendrawasih jantan. Umumnya pada bulu - bulu cerah dengan kombinasi hitam, cokelat kemerahan , oranye , kuning , putih , biru , hijau , hingga ungu.
Burung ini hidup menyendiri di hutan - hutan tropis dan biasa bersarang di kanopi pohon yang tinggi besar. Ukuran dewasa mencapai 46 cm sampai ekor. Saat sayap dibentangkan, besar burung bisa mencapai 61 cm dari uung ke ujung .
Cendrawasih betina biasanya bertelur 2 butir, mengerami dan membersarkan anaknya sendiri. Bulu - bulu betina dan anaknya berwarna pucat dan mereka berkumpul disuatu kawanan agar tidak dimakan musuh.
Cendrawasihtergolong hewan omnivora dengan memakan buah, biji- bijian, serangga, siput, dan kadal kecil. Seluruh spesies ini telah dilindungi sejak 1931 dengan UU perlindungan margasatwa thn 1931.
Karena maraknya penebangan hutan, pembakaran hutan, perkebunan sawit dan pecarian kayu gaharu di hutan - hutan, burung ini terancam punah. Bahkan diu yapen waropen, daerah yang selama ini menjadi pusat habitatnya, sudah sulit ditemukannya burung ini. Demikian menurut direktur regional WWF suhul papua, Benja V mambai.
Ditaman nasional Laurentz ada 20 jenis cendrawasih, tapi akhir - akhir ini tidak lagi terlihat. dijayapura, terutama di pegunungan cyclops dan memberamo, ada 18 jenis cendrawasih, tetapi sekarang tidak lagi ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar